Ada gelap ditepi
fajarku
Yang hening
berselimut kabut dimalam haru
Aku yang selalu
bersamanya menanti hadirmu
Tak peduli galau
menghampiri
Berirama sendu
yang selalu mengalun
Mengisi dekap
kerinduanku
Rindu-rindu
kedamaian
Tetesan pedih yang
menyengat nadi
Ketika pedih
cumbui rindu
Kemudian menjadi
abu
Pernahkah Engkau
memaknai kerinduan yang hakiki ?
Kutitipkan rinduku
pada bait puisi ini
Sebab Aku tak
mempunyai apa-apa
Selain cinta
kasih, rindu dan do’aku untukmu
By : Ida Shinsetsu
By : Ida Shinsetsu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar