Ibu,,, jika memang dengan aku menjelma matahari
lantas kau dapat merasakan kehangatan itu dari
sinarku,
akan ku lakukan itu untukmu.
Ibu,,, jika memang dengan aku menjelma angin
lantas kau dapat merasakan kesejukan itu,
akan ku lakukan itu untukmu.
Ibu,,, sejernih tetesan embun pagi
yang menitik dikelopak mawar di sudut taman itu
maka sejernih itulah kasih sayangku kepadamu.
Aku tak tahu akan seberapa berharganya hidupku ini
bila tanpamu,
karena yang ku tahu kau selalu mampu membuat cinta
ini semakin besar.
Ibu,,, kau telah banyak berjuang demi Aku, demi
nafasku.
kalaupun aku bisa menciptakan senyuman itu,
mungkin itu tak pernah sebanding dengan apa yang
telah kau lakukan demi hidupku ini.
Aku selalu berharap tuhan tak akan pernah ambil
senyuman itu darimu.
untuk Ibu yang selalu meneteskan air mata ketika Aku
pergi,
untuk Ibu yang rela tidur tanpa selimut demi
melihatku tidur nyenyak dengan dua selimut membalut tubuhku,
untuk Ibu yang yang selalu mengusap lembut kepalaku
dengan jemarimu,
untuk Ibu yang selalu meneteskan air mata ketika
melihatku terbaring sakit.
Aku mencintaimu dengan hati, dengan hati yang tak bisa ku sematkan pada wanita selain dirimu,
Aku mencintaimu dengan hati, dengan hati yang tak bisa ku sematkan pada wanita selain dirimu,
dan Aku menyayangimu dengan nada, dengan nada yana
tak bisa ku harmonikan pada yang lain.
By : Ida Shinsetsu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar