Menyambut sang rembulan saat malam datang menjelang
Ku harap kau masih hadir untuk sebuah persahabatan
Jika nanti kabut senja menghalangi tatapanmu
Maka berbisiklah pada sang rembulan
Karena disana telah kutitipkan padanya
Seberkas cahaya untuk terangi setiap langkahmu
Ku hirup nafasmu lewat desiran angin yang menyambut lembut kulitku
Ku peluk bayangmu lewat hangatnya senja yang saat ini menemaniku
Jauh ragamu, namun hatimu ada di kalbuku
Sahabatku,, jika suatu saat syair-syairku terhenti untuk meluapkan seisi hati
Bukan berarti habis semua keindahan persahabatan kita
Itu semua karena syair pun sudah tak mampu lagi
Melukiskan Kesempurnaan persahabatan kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar