Sahabat, izinkan ku tulis sebait kisah tentangmu
Tentang mimpi yang kurangkai sendiri
Tentang benang-benang kasih sayang yang ku rajut
Tentang angan yang mustahil terpenuhi
Sahabat, Aku tahu kau tak mendengarku
Maaf bila telah dengan lancang
Ku ukir namamu dari ujung sebatang penaku
Demi tanah yang merasa pernah kupijak
Demi pena-pena bisu yang selalu ku gores-gores
Atas nama air yang ku teguk
Atas nama udara yang ku hirup
Atas nama puisi yang kau anggap basi
Aku sangat merindukanmu
Hadirlah kau dalam mimpiku
Walau hanya sebentar
Agar rindunya hatiku terobati oleh hadirmu
Biarkan Aku selalu menyayangimu walau dengan perwakilan kata semu
Karena Kau adalah harta yang berharga dalam hidupku
By : Ida Shinsetsu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar