Puisi membuatku mati, mati oleh keindahan,
mati oleh daya sentilnya yang ringkas dan tajam.
Sekarang Dunia pendidikan telah membuatku Galau, resah dan gelisa.
Bukan pendidikan seperti sekarang ini yang kumau,
ketika anak-anak dibelenggu oleh hafalan,
oleh tugas, oleh soal-soal, oleh kegiatan kelas dan oleh UN.
Sekolah yang terus-menerus menjadi seperti hanya menjawab soal,
Ini sama sekali bukan pendidikan.
Pendidikan adalah sebuah media pembelajaran hidup,
secara skill, kepribadian dan keilmuan.
Kini hak siswa-siswi telah dirampas oleh mereka yang katanya bertanggung jawab atas Pendidikan di Bangsa ini,
Dibutuhkan para pendidik yang punya hati dan idealisme untuk memahami tugas mulia ini,
Bukankah sekarang gaji guru sudah jauh lebih baik?
jika kritikan dan sindirian tentang dunia pendidikan itu terlahir dari para pendidik,
itu sesuatu yang luar biasa.
Ini kepedihan para pengamat dan pelaku dunia pendidikan yang dialirkan lewat puisi,
membacanya pun seperti membuatku hendak mati.
Mati oleh yang kata orang-orang zaman sekarang yaitu oleh kegalauan , mati oleh resah.
Andai para Pendidik dan pengamat pendidikan sepeka dan sepeduli ini,
dan andai para pembuat kebijakan pendidikan membaca ini,
apa ya yang ada di pikiran mereka? Masalahnya adalah,
apakah mereka para pejabat pendidikan itu mau mengerti?
Inilah masalah kita bersama, saat ini.
Semoga segera lahir para pemerhati pendidikan yang peduli dan peka terhadap pendidikan di Bangsa kita ini
By : Ida Shinsetsu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar